foto : www.rcp-vsp.com |
Indonesia terdiri dari lebih 300 suku bangsa yang memiliki beragam
kekayaan, termasuk kekayaan kuliner. Ragam kuliner ini menjadi
keuntungan bagi negeri kita, pengelolaan kuliner nusantara sebaiknya
dilakukan secara optimal.
"Negeri kita memiliki ratusan jenis kuliner, masing-masing dilengkapi
keunggulannya sehingga sulit bagi kami untuk menentukan 30 jenis icon
kuliner yang dianggap mewakili Indonesia. Maka kami melibatkan 40 orang
yang handal dalam bidang kuliner untuk membantu memilih dan menciptakan
standar kuliner Indonesia," kata Dirjen Pengembangan Destinasi
Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Firmansyah Rahim
pada Patali (Market) Day di The Dharmawangsa Hotel, 23 Februari 2013.
Menurutnya, 30 ikon kuliner yang sudah ditetapkan oleh Kemenparekraf
bekerja sama dengan stakeholder kuliner ini masih akan bertambah
jumlahnya. "Jumlah icon kuliner yang akan kami kembangkan tidak hanya
30, kami akan terus melakukan kajian untuk menetakan kuliner lain yang
juga bisa jadi icon," lanjutnya.
Penetapan 30 icon kuliner, menurut Firman, bukanlah proses yang mudah
karena banyak pendapat serta perdebatan yang muncul. "Bekerja dengan 40
pakar kuliner seperti bekerja dengan seniman karena masing-masing dari
mereka memiliki argumentasi yang kuat," katanya lagi.
Sementara itu, Terzi Niode, perwakilan Omar Niode Foundation
menjelaskan bahwa berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 100 orang
di hampir seluruh wilayah Indonesia dapat diperoleh kesimpulan bahwa
jenis makanan yang paling disukai masyarakat Indonesia adalah gado-gado,
gudeg dan empek-empek. Sementara minuman yang paling disukai adalah
cendol, wedang jahe dan bajigur, sedangkan kudapan yang aling disukai
adalah martabak.
"Kami bersama Kemenparekraf dan seluruh pihak terkait akan terus
memperkenalkan kekayaan kuliner khas Indonesia kepada masyarakat luas.
Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan mewarisi kekayaan kuliner
Indonesia," katanya bersemangat.
Kemenparekraf menyambut baik upaya berbagai pihak, khususnya Omar
Niode Foundation yang telah menyelenggarakan even ini sebagai salah satu
ajang pengembangan dan pengenalan kuliner nasional kepada masyarakat.
“Jika masyarakat Indonesia semakin mencintai kuliner lokal, maka
pengembangannya pun dapat dilakukan dengan mudah,” tutup Firmansyah. (Puskompublik)
Sumber: http://www.budpar.go.id/asp/detil.asp?c=16&id=2102