Sabtu, 09 Februari 2013

Hidup Bersama Orang Lain

 Foto:http://fc08.deviantart.net/fs16/f/2007/219/3/9/antara_bilik_dan_kehidupan_by_guitagrapher.jpg
          Hidup bersama orang lain adalah suatu kenyataan mutlak yang tidak bisa dibantah dalam zaman modern ini. Sukses hidup kita secara keseluruhan amat banyak dipengaruhi dan ditentukan oleh sukses dalam bergaul dengan orang-orang lain. Mau tidak mau, senang maupun enggan, orang-orang lain akan mengelilingi kita kapan saja dan dimana saja.
             Dari sekian ratus kebutuhan-kebutuhan manusia modern, berkembanglah sejenis kebutuhan hidup yang semakin memutlakan diri yaitu: teman, kontak, penghargaan dari orang lain. Dan sebaliknya, dari penyakit-penyakit yang merajalela dalam kehidupan modern, muncul kesepian sebagai momok yang merongrong. Zaman dahulu, kesendirian sering dipuja sebagai cara hidup yang baik. Sekarang tidak lagi, dan sebaiknya tidak. Memang manusia modern kadang-kadang butuh kesendirian, tapi untuk merenung, menilai hubungannya sesamanya, sehingga ia selalu bisa merumuskan apa yang lebih baik yang bisa dilakukannya untuk orang lain. Untuk bisa bergaul dengan enak dan berhasil, dan dengan demikian membahagiakan kehidupan kita, diperlukan pengetahuan dan kecakapan, yang kadang-kadang menjadi macam seni. Seni bisa berkembang melalui pengalaman-pengalaman. Tapi teknik-teknik bergaul itu hanya melapis permukaan, dan bahkan bisa menyesatkan, kalau didalam sanubari kita tak ditumbuhkan jiwa, kecenderungan untuk mencintai orang lain. Itulah yang terpokok. Kecondongan jiwa biasanya akan diwujudkan secara baik oleh tingkah lahir kita.
           Kalau anda bisa menghayati semangat mencintai dan berusaha keras mengkongkritkannya, maka percayalah bahwa anda berada dibarisan paling depan dari kemajuan peradaban manusia. Kesanalah umat manusia akan menuju pendekatan yang hangat, saling pengertian, uluran tangan yang aktif, persaudaraan, persatuan erat, meski keadaan berbeda-beda, antara orang-seorang, kelompok-kelompok, dan bangsa-bangsa. Bersama-sama bergandengan tangan, kita menyusuri jalan yang dikehendaki oleh Sang Pencipta.
Oleh: Julius Chandra "Hidup Bersama Orang Lain"
(Admin)

Berita Terkait Lainnya