"Kalau kelas menengah naik maka ekonomi masyarakat juga naik dan
tentunya daya beli mereka juga naik termasuk dalam pariwisata. Berarti
mereka bisa berwisata", ungkap Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif, Sapta Nirwandar dalam pembukaan Astindo Fair 2013 di Assembly
Hall, Jakarta Convention Center (22/3).
Jumlah kelas menengah di Indonesia naik setiap tahunnya dengan
rata-rata sekitar 7 juta jiwa. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) pada
tahun 2012 jumlah kelas menengah di Indonesia mencapai 60% dari jumlah
penduduk Indonesia atau sekitar 135 juta jiwa, hal ini dilihat dari
Produk domestik bruto perkapita 2012 yang diperkirakan mencapai 3.850
dolar AS.
"Kalau kita terjemahkan dengan traveling tahun lalu, terjadi
sebanyak 245 juta perjalanan wisata domestik dan di 2013 diperkirakan
akan terjadi pergerakan sebanyak 255 juta perjalanan", tambah
Wamenparekraf
Tidak hanya perkiraan kenaikan dalam perjalanan domestik. Kenaikan
perjalanan wisata ke luar negeri pun naik dari 6,8 juta di tahun 2011
menjadi sekitar 7 juta di tahun 2012. Kenaikan perjalanan domestik juga
dapat meningkatkan tingginya permintaan pembelian tiket, peningkatan
rute perjalanan wisata dan kenaikan investasi hotel. Wamenparekraf
mencontohkan bila beberapa tahun lalu ada sekitar 8 penerbangan yang
mengarah ke Yogyakarta makan tahun ini hampir 100 penerbangan menuju
Yogyakarta dari berbagai daerah asal.
Wamenparekraf menambahkan bahwa kenaikan perjalanan wisata selain
naiknya jumlah kelas menengah juga dikarenakan saat ini masyarakat
indonesia mulai travel minded dan tourism minded. Salah
satu contoh yang diungkapkan adalah banyaknya masyarakat yang berwisata
ke beberapa kota di sekitar Jakarta seperti Bogor dan Bandung disaat
liburan maupun akhir pekan. (Puskompublik)
Sumber: http://www.budpar.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar