Palembang-Humas Kanwil Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI menggandeng Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumsel menggelar Pelatihan Untuk Pelatih (Training of Trainers/ToT) 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Kegiatan yang dihelat di Hotel Aston Palembang, 21-25 Februari 2013 ini diikuti 100 peserta yang terdiri dari 30 guru kewarganegaraan, 20 pendidik di Pondok Pesantren, 20 dosen hukum tata negara/ilmu politik, serta 30 anggota organisasi keagamaan, organisasi masyarakat, dan kepemudaan di Wilayah Provinsi Sumsel.
Wakil Ketua MPR H Lukman Hakim Saifuddin usai acara pembukaan, Kamis (21/2) malam, mengatakan, sosialisasi ini dilakukan karena saat ini arus globalisasi dari luar semakin kuat sehingga nilai-nilai dari luar tidak bisa dihindari. Menurut Lukman, nilai-nilai tersebut tidak semuanya baik atau sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. “Saat ini masyarakat kita mudah sekali terpancing, karena nilai-nilai luhur bangsa kita mulai tergerus akibat pengaruh dunia global. Berkelahi antarkampung, korupsi, dan bahkan banyak pejabat yang tidak tahu lagi nilai-nilai Pancasila,” tutur Lukman.
Sosialisasi tersebut penting agar masyarakat tidak meninggalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam empat pilar negara, yakni Pancasila, Undang-undang Dasar Negara RI, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. “Sosialisasi tidak hanya untuk kalangan para agamawan, tapi kalangan pejabat juga jadi prioritas utama,” tambahnya.
Kakanwil Kemenag Sumsel Drs H Najib Haitami MM melalui Kasubbag Informasi dan Humas Saefudin S.Ag mengatakan, pihaknya menyambut baik ajakan kerjasama dari MPR untuk menggelar kegiatan ini di Palembang. Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh masyarakat dapat secara sadar memahami nilai-nilai empat pilar bangsa sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Selama pelatihan, peserta akan diberi pengetahuan mengenai 4 pilar dengan beragam kegiatan. Mulai dari mengikuti sesi pretest, berlanjut dengan sesi pemaparan materi di hari berikutnya. Keesokan harinya, usai mengikuti pemberian materi oleh para anggota dewan, peserta akan membentuk kelompok dalam sesi diskusi kelompok. Tidak hanya itu, peserta ToT juga akan diminta untuk memberikan materi layaknya seorang narasumber dalam sesi simulasi. Hasil akhir, para peserta selain tampil menjadi fasilitator, juga akan disodori post test, untuk mengukur daya serap pemahaman mereka atas materi yang disampaikan selama mengikuti ToT,” paparnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin yang juga hadir pada acara pembukaan, memberian apresiasi tinggi atas kesediaan MPR menggelar kegiatan ini di Palembang. Alex bahkan berharap kegiatan seperti ini lebih sering dilakukan agar masyarakat lebih memahami empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. “Kalau bisa kegiatan ini tidak hanya sekali ini saja digelar di Sumsel,” harapnya. (qudus)