Lubuklinggau, PDK
Anak-anak adalah masa
depan generasi bangsa. Negara akan Berjaya apabila anak-anak bangsa terjamin
masa depannya. Berawal dari keluarga, lingkungan, dan tangan dingin pemerintah
dalam hal pendidikannya serta kebutuhan ekonomi dan fasilitas-fasilitas yang
memang berhak
untuk mereka dapatkan. Lain halnya dengan anak-anak yang sepenuhnya belum terjamah dengan pendidikan dengan alasan perekonomian keluarga. Mereka dengan terpaksa direkrut dan dibina di panti-panti asuhan, yayasan yang bergerak dibidang kemanusiaan dan salah satunya Yayasan Bina Sejahtera di Kota Lubuklinggau yang diketuai oleh Nawi Paku Alam yang berdomisili di kampung SS Lubuklinggau.
untuk mereka dapatkan. Lain halnya dengan anak-anak yang sepenuhnya belum terjamah dengan pendidikan dengan alasan perekonomian keluarga. Mereka dengan terpaksa direkrut dan dibina di panti-panti asuhan, yayasan yang bergerak dibidang kemanusiaan dan salah satunya Yayasan Bina Sejahtera di Kota Lubuklinggau yang diketuai oleh Nawi Paku Alam yang berdomisili di kampung SS Lubuklinggau.
Baru-baru ini
YBKA mendapatkan kunjungan dari Dinas Sosial dari provinsi dalam rangka
penyuluhan dan bantuan yang akan digunakan untuk menunjang pendidikan dan
perekonomian keluarga. Dalam kunjungannya tim staf Dinsos Provinsi Sumsel
Muhammad Fadli bersama 5 anggotanya, Hermawati, Sri Sudarwati, Febriyanti dan
Dini yang mengurus anak dan lanjut usia. Pada kunjungan kali ini kami akan
menjalankan program kesejahteraan social anak, dan sudah di booming-kan oleh Kementerian Sosial
melalui provinsi, sosialisasi.
Anak-anak
yang bermasalah terdiri dari 5 cluster
:
1.
Anak cacat
2.
Anak kebutuhan khusus
3.
Anak korban kekerasan
4.
Anak berhadapan dengan hukum
5.
Anak terlantar
Salah satunya anak yang
terlibat baik sebagai pelaku maupun korban bermasalah dengan hukum, baik itu
pencurian, pencabulan, termasuk narkoba.
Saat
dimintakan pendapatannya tentang anak-anak yang terlepas dari perhatian
pemerintah, Muhammad Fadli
mengungkapkan, kami dari provinsi hanya memberi jalan keluar kepada
yayasan yang ada di kota Lubuklinggau yaitu dengan 2 sumber, pertama melalui
Dinsos Provinsi untuk anak yang termasuk dalam kelima cluster itu dan anak-anak jalanan bisa mengajukan proposal ke
kementrian social dengan cara mengikuti standard dan mengisi formulir A,B, dan
C. Formulir A adalah formulir anak, formulir B adalah jenis pengurusan, dan
formulir C yang sifatnya surat izin lembaga dan sebagainya dan bisa meminta
rekomendasi dari Dinsos setempat, ke provinsi dan akan diteruskan ke kemensos.
Kalau kita bergabung dari pemerintah saat ini yang hanya mempunyai dana
terbatas dan permasalahan yang cukup pelik yang biasa kita jumpai disekitar
kita.
Saat dimintai lagi, bahwa Sumsel termasuk 15 provinsi
yang mempunyai anak jalanan terbanyak termasuk didalamnya Kota Lubuklinggau.
Untuk keterbatasan dana yang ada yang akan diperbantukan kepada anak-anak yang
masih sekolah agar bisa membantu meringankan sedikit keperluan sekolah, jika
dalam kategori anak cacat bisa membantu dengan bantuan gizi dan jika dia anak
cacat hukum bisa dengan dibantu penyelesaianny didalam proses hukumnya.
Dari 3 wilayah yang telah kami kunjungi diantaranya
OKI, Palembang dan Lubuklinggau terdapat banyak anak-anak yang belum terbina
baik dalam binaan panti, yayasan, maupun pemerintah khususnya dinas terkait
bahkan jumlah anak terlantar semakin meningkat jumlahnya. Rencana kedepan akan
diadakan pemetaan anak jalanan yang akan dilaksanakan di 15 provinsi di
Indonesia melalui kemensos bekerjasama dengan Universitas Indonesia dan Sekolah
Tinggi Sejahtera Sosial Bandung. Dengan menempatkan dosen-dosen yang sudah ada
hubungannya dengan anak-anak dan akan diadakan pemetaan terhadap anak jalanan
termasuk kami dari tim provinsi akan turun membantu tim pusat. Target kemensos
2015 Indonesia bebas anak jalanan sebagai pemerintah dan stakeholder yang ada seperti lembaga-lembaga yang berhubungan
dengan program ini tetap akan bersatu padu agar bisa bekerjasama dengan baik
termasuk bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan dalam bentuk dana CSR.
Pendapat yang sama diutarakan pimpinan yayasan bina
keluarga sejahtera kota Lubuklinggau Nawi Paku Alam, dikatakan adanya program
dari Kemensos, anak-anak dapat terbantu baik biaya keperluan sekolah atau
tambahan biaya perekonomian sehari-hari. Semoga program ini bisa dilaksanakan
dalam proses administrasi sesuai prosedur. Mengakhiri pertemuan tim Dinsos
Provinsi memberikan sedikit imbauan dan nasehat kepada anak-anak yang hadir.
Ampera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar