Senin, 05 Agustus 2013

Kunjungan Kerja Tim Dinsos Provinsi Ke Yayasan Bina Lubuklinggau



Lubuklinggau, PDK
Anak-anak adalah masa depan generasi bangsa. Negara akan Berjaya apabila anak-anak bangsa terjamin masa depannya. Berawal dari keluarga, lingkungan, dan tangan dingin pemerintah dalam hal pendidikannya serta kebutuhan ekonomi dan fasilitas-fasilitas yang memang berhak
untuk mereka dapatkan. Lain halnya dengan anak-anak yang sepenuhnya belum terjamah dengan pendidikan dengan alasan perekonomian keluarga. Mereka dengan terpaksa direkrut dan dibina di panti-panti asuhan, yayasan yang bergerak dibidang kemanusiaan dan salah satunya Yayasan Bina Sejahtera di Kota Lubuklinggau yang diketuai oleh Nawi Paku Alam yang berdomisili di kampung SS Lubuklinggau.
Baru-baru ini YBKA mendapatkan kunjungan dari Dinas Sosial dari provinsi dalam rangka penyuluhan dan bantuan yang akan digunakan untuk menunjang pendidikan dan perekonomian keluarga. Dalam kunjungannya tim staf Dinsos Provinsi Sumsel Muhammad Fadli bersama 5 anggotanya, Hermawati, Sri Sudarwati, Febriyanti dan Dini yang mengurus anak dan lanjut usia. Pada kunjungan kali ini kami akan menjalankan program kesejahteraan social anak, dan sudah di booming-kan oleh Kementerian Sosial melalui provinsi, sosialisasi.
Anak-anak yang bermasalah terdiri dari 5 cluster :
1.       Anak cacat
2.       Anak kebutuhan khusus
3.       Anak korban kekerasan
4.       Anak berhadapan dengan hukum
5.       Anak terlantar
Salah satunya anak yang terlibat baik sebagai pelaku maupun korban bermasalah dengan hukum, baik itu pencurian, pencabulan, termasuk narkoba.
Saat dimintakan pendapatannya tentang anak-anak yang terlepas dari perhatian pemerintah, Muhammad Fadli  mengungkapkan, kami dari provinsi hanya memberi jalan keluar kepada yayasan yang ada di kota Lubuklinggau yaitu dengan 2 sumber, pertama melalui Dinsos Provinsi untuk anak yang termasuk dalam kelima cluster itu dan anak-anak jalanan bisa mengajukan proposal ke kementrian social dengan cara mengikuti standard dan mengisi formulir A,B, dan C. Formulir A adalah formulir anak, formulir B adalah jenis pengurusan, dan formulir C yang sifatnya surat izin lembaga dan sebagainya dan bisa meminta rekomendasi dari Dinsos setempat, ke provinsi dan akan diteruskan ke kemensos. Kalau kita bergabung dari pemerintah saat ini yang hanya mempunyai dana terbatas dan permasalahan yang cukup pelik yang biasa kita jumpai disekitar kita.
                Saat dimintai lagi, bahwa Sumsel termasuk 15 provinsi yang mempunyai anak jalanan terbanyak termasuk didalamnya Kota Lubuklinggau. Untuk keterbatasan dana yang ada yang akan diperbantukan kepada anak-anak yang masih sekolah agar bisa membantu meringankan sedikit keperluan sekolah, jika dalam kategori anak cacat bisa membantu dengan bantuan gizi dan jika dia anak cacat hukum bisa dengan dibantu penyelesaianny didalam proses hukumnya.
                Dari 3 wilayah yang telah kami kunjungi diantaranya OKI, Palembang dan Lubuklinggau terdapat banyak anak-anak yang belum terbina baik dalam binaan panti, yayasan, maupun pemerintah khususnya dinas terkait bahkan jumlah anak terlantar semakin meningkat jumlahnya. Rencana kedepan akan diadakan pemetaan anak jalanan yang akan dilaksanakan di 15 provinsi di Indonesia melalui kemensos bekerjasama dengan Universitas Indonesia dan Sekolah Tinggi Sejahtera Sosial Bandung. Dengan menempatkan dosen-dosen yang sudah ada hubungannya dengan anak-anak dan akan diadakan pemetaan terhadap anak jalanan termasuk kami dari tim provinsi akan turun membantu tim pusat. Target kemensos 2015 Indonesia bebas anak jalanan sebagai pemerintah dan stakeholder yang ada seperti lembaga-lembaga yang berhubungan dengan program ini tetap akan bersatu padu agar bisa bekerjasama dengan baik termasuk bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan dalam bentuk dana CSR.
                Pendapat yang sama diutarakan pimpinan yayasan bina keluarga sejahtera kota Lubuklinggau Nawi Paku Alam, dikatakan adanya program dari Kemensos, anak-anak dapat terbantu baik biaya keperluan sekolah atau tambahan biaya perekonomian sehari-hari. Semoga program ini bisa dilaksanakan dalam proses administrasi sesuai prosedur. Mengakhiri pertemuan tim Dinsos Provinsi memberikan sedikit imbauan dan nasehat kepada anak-anak yang hadir.
                                                                                                                Ampera



Berita Terkait Lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar