Perkembangan industri kreatif khususnya fashion membawa angin segar
bagi perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah khususnya
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perindustrian,
Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Koperasi dan UKM akan
megelola potensi industri fashion secara serius.
Hal tersebut
disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada pembukaan
Indonesia Fashion Week (IFW 2013) di Jakarta Convention Centre, 14
Februari 2013.
“Pada tahun 2010, sumbangan ekonomi kreatif terhadap PDB sebesar Rp
473 triliun, sementara pada tahun 2012 jumlahnya meningkat mencapai Rp
524 triliun. Secara presentase, fashion menyumbang 7% terhadap PDB
nasional. Sementara itu, penyerapan tenaga kerja bidang fashion pada
tahun 2012 mencapai 3,8 juta orang dari 11, 8 juta pekerja,” kata
Menparekraf.
Potensi ekonomi kreatif yang sedang berkembang tak lepas dari
besarnya potensi pasar domestik serta pertumbuhan masyarakat kelas
ekonomi menengah. Melihat hal ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, serta
Kementerian Koperasi dan UKM akan menjalankan program untuk merintis
fashion Indonesia untuk menjadi salah satu pusat mode dunia pada tahun
2025. Sebagai langkah awal, fashion Indonesia ditargetkan akan menguasai
pasar Asia pada tahun 2015, serta menguasai pasar busana muslim secara
global pada tahun 2020.
Ekonomi kreatif sendiri merupakan sektor yang mengandalkan
kreatifitas sebagai daya yang dapat menghasilkan nilai tambah dari suatu
barang. Dengan memaksimalkan industri ekonomi kreatif, maka dapat
dikatakan kita telah mendukung perkembangan industri lokal. “Sebuah kain
misalnya, ketika kain tersebut sudah menjadi busana maka harganya akan
meningkat beberapa kali lipat,” lanjutnya.
Disinggung mengenai target pasar produk fashion Indonesia, Mari
mengatakan bahwa target pasar produk fashion adalah Asean, khususnya
Singapura, Thailand dan Filiphina.
Menteri Perindustrian, M.S Hidayat yang juga hadir dalam kesempatan
tersebut mengatakan bahwa pihaknya siap bekerja sama dengan stakeholder
terkait untuk memajukan kuantitas dan kualitas produk fashion dalam
negeri. “Kami sangat gembira dengan perkembangan industri fashion di
tanah air. Melihat hal tersebut, kami optimis industri fashion dapat
memasuki pasar dunia,” katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional
Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami, fashion yang sudah menjadi
gaya hidup masyarakat Indonesia dapat menjadi salah satu stimulus bagi
perkembangan dunia fashion tanah air. “Permintaan produk fashion terus
meningkat, maka kreatifitas para pencang pun terus ditantang,” katanya.
Mengenai bisnis fashion yang saat ini banyak dijalankan oleh indystri
kecil, Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan, mengatakan bahwa
bisnis fashion sudah diminati masyarakat pelaku usaha. “Kami akan
mendukung pekerja industri kecil untuk terus mengembangkan sayap dan
menghasilkan produk fashion yang membanggakan sehingga bisa bersaing di
pasar nasional dan internasional.
Sumber: http://www.budpar.go.id/asp/detil.asp?c=16&id=2084
![]() |