Jumat, 22 Februari 2013

Peselancar Asing Taklukkan 'Bono'


Tiga peselancar asal Inggris, Steve Holmes, Stave King dan Nathan Maurice berhasil menaklukan gelombang Bono atau tidal bore, sebutan untuk gelombang dasyat di Sungai Kampar, Kabupaten Palalawan, Provinsi Riau. 
“Pengalaman menaklukan ‘Bono’ merupakan pengalaman yang sangat mengesankan bagi kami. Mengarungi sungai dengan hantaman arus dan gelombang di sana-sini butuh nyali yang besar. Tentu saja, nyawa tantanganya,” cerita Steve King, salah satu peselancar.
Tiga peselancar asal Inggris ini sengaja datang untuk memecahkan rekor dunia selancar di Sungai dengan jarak terjauh. Gelombang Bono di Sungai Kampar biasanya muncul pada bulan Februari, Maret, September, dan Oktober atau pada awal dan akhir musim penghujan. Ketinggian gelombang Bono bisa mencapai 20 km, pada kunjungan Steve Holmes dan teman-teman, ketinggian gelombang Bono mencapai 4 meter.
“Mengarungi ‘Bono’ membutuhkan nyali dan energi yang tak tidak main-main karena saya dan kawan-kawan harus menghadapi hantaman gelombang  sungai yang tidak terduga. Gelombang tersebut bisa datang dari kiri dan kanan secara bersamaan lalu terbelah dan berbalik arah. Jika anda berselancar di laut, ombak datang  dari  arah yang  bisa diprediksi,” jelas King saat ditemui di Hotel Transit Bandara Soekarno-Hatta, 15 Februari 2013.
Karakter Sungai Kampar yang terletak di jalur khatulistiwa pun mempengaruhi besarnya gelombang dan kederasan arus sungai. “Tempat itu merupakan pertemuan  antara sungai dan laut. Anda bisa melihat arus sungai yang berbalik arah secara tiba-tiba lalu bergulung-gulung. Mengarungi Sungai Kampar dalam kondisi seperti ini memang berbahaya, namun rasanya sangat bangga setelah kamu menaklukan gelombang Bono,” kata Maurice.  Dibandingkan karakter Sungai Severn, sungai yang telah mereka takhlukan di Inggris, gelombang Bono lebih menantang. “Gelombang yang saya taklukan di Inggris jauh lebih pelan dan tidak sekeras hentakan gelombang Bono,” lanjutnya.
Karakter ‘Bono’ memang mempesona bagi peselancar kelas dunia seperti  Holmes, King dan Maurice. “Kami melihat unggahan video gelombang Bono di Youtube, lalu memutuskan untuk datang dan merasakan sensasinya,” lanjut Holmes.
Steve Holmes, Stave King dan Nathan Maurice mengarungi gelombang Bono selama 1 jam 12 menit dengan ketinggian 4 meter. “Kami berharap dapat kembali lagi ke Riau dan merasakan sensasi gelombang Bono yang luar biasa,” kata King.
Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif dan Even Kemenparekraf, Achyaruddin mengatakan bahwa kedatangan Steve dan teman-teman ini bisa menjadi salah satu ajang promosi potensi wisata alam Riau. “Gelombang Bono di Sungai Kampar potensial untuk dapat menarik minat wisatawan mancanegara. Gelombang Bono lebih dasyat dan menantang daripada gelombang laut di Bali. Maka, pihak kami optimis Sungai Kampar dapat menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi peselancar mancanegara,” tutupnya. (Puskompublik)
Sumber: http://www.budpar.go.id/asp/detil.asp?c=16&id=2088

 

Berita Terkait Lainnya