Jakarta (Pinmas)—Madrasah kini sudah memiliki prestasi yang luar
biasa. Secara kualitas, madrasah sudah tidak kalah dengan sekolah
lainnya. Hal itu ditunjukan dengan banyaknya prestasi yang diraih
madrasah, negeri maupun swasta.
“Madrasah lebih baik dan lebih baik madrasah,” demikian pesan dan
penegasan Dirjen Pendidikan Islam, Nur Syam, ketika memantau pelaksanaan
Ujian Nasional (UN) tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) di MIN 16 Cipayung dan MI Pesantren Al-Hamid, Jakarta Timur, Senin (6/5).
Dalam kunjungan ini, Nur Syam didampingi Kakanwil Kemenag Prov. DKI Jakarta, Akhmad Murtadlo, dan sejumlah pejabat Kemenag lainnya.
Menurut Nur Syam, madrasah lebih baik karena pada kenyataannya
terdapat pergerakan signifikan yang mengarah pada peningkatan mutu,
kualitas, dan daya saing, terutama jika dilihat dari prestasi yang telah
diraih.
“Hasil UN Madrasah sekarang sudah sebanding dengan sekolah,” kata Nur Syam mencontohkan.
Kalau hasil UN baik dan prestasi banyak diraih, , lanjut Nur Syam,
maka hal itu akan memberikan image positif tentang madrasah kepada
masyarakat. “Itu terbukti dengan semakin banyaknya minat masyarakat
menyekolahkan anaknya di MIN 16 ini,” terang Nur Syam.
Sebelumnya, Kepala MIN 16, M. Zubad, memaparkan bahwa minat orang tua murid untuk menyekolahkan anaknya di MIN 16 Cipayung memang sangat besar. Pada tahun pelajaran 2013/2014 yang akan datang, MIN 16 sudah membukan pendaftaran, namun hanya bisa menerima 84 siswa saja. Padahal yang mendaftar mencapai 600 siswa.
Distingsi dan Ekselensi
Seiring terus membaiknya mutu dan kualitas, Nur Syam meminta agar ke depan, madrasah harus mempunyai distingsi dan ekselensi.
“Setiap madrasah harus mempunyai kelebihan dan keunggulan. Distingsi
madrasah ini apa, jika dibandingkan sekolah atau madrasah lainnya?
Keunggulan dan ekselensi juga seperti apa?” kata Nur Syam.
Nur Syam mencontohkan bahwa Bupati lamongan pernah mendapatkan
penghargaan dari salah satu lembaga yang dipimpin oleh Hermawan
Kertajaya karena mewajibkan seluruh sekolah dan madrasah untuk belajar
Bahasa Mandarin.
“Distingsi seperti ini harus kita fikirkan,” tegas Nur Syam.
“Distingsi seperti ini harus kita fikirkan,” tegas Nur Syam.
“Saya senang ketika ada madrasah yang memprogramkan hafalan 1 juz
per tahun sehingga kalau 6 tahun, siswa madrasah bisa hafal 6 juz. Ini
adalah distingsi,” tambah Nur Syam.
Nur Syam menegaskan bahwa Kemenag mencanangkan agar madrasah
mempunyai distingsi dan ekselensi ini pada 2020. “Kalau sekarang kita
masih berkutat pada perluasan akses dan peningkatan mutu, tahun 2020
kita harus menuju pada distingsi dan ekselensi,” kata Nur Syam.
“Ini harus dimulai dari sekarang. Sebab prestasi tidak diraih
secepat kilat. Bikin perkembangan berjenjang. If you think you can, you
really can,” tutup Nur Syam.
Sumber: http://www.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=127463
Tidak ada komentar:
Posting Komentar